BAB I. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala kuasa, anugerah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas K3 dengan judul MSDS. Adapun maksud dan tujuan tugas ini disusun adalah untuk memenuhi tugas K3.
Penulis menyadari sepenuhnya banyak sekali kelemahan dan kekurangan dalam penulisan laporan tugas ini. Besar harapan penulis bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang telah membacanya.
Bandung, November 2011
Penulis
BAB II. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan kimia berbahaya dengan mudah dapat kita temui di pabrik kimia bahkan laboratorium. Kecelakaan yang terjadi karena bahan kimia berbahaya pun sering terjadi. Diperlukan tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia berbahaya tersebut tidak membahayakan kita sebagai pekerja, peralatan dan terutama lingkungan sekitar. Yaitu perlunya pengetahuan tentang sifat dan karakter bahan kimia mengingat bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun bahaya kecelakaan. Hal ini dikarenakan bahan kimia memiliki tipe reaktivitas kmia tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar.
Pengetahuan akan sifat dan karakter bahan kimia tersebut dapat dipahami di dalam MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Data Lembar Keselamatan Bahan pada bahan kimia tersebut. Seperti bahaya pada tingkat kesehatannya, kebakaran dan reaktivitas.
Pada kesempatan ini akan dibahas pentingnya pengenalan MSDS khususnya pada bahan bersifat karsinogen. Dengan mengetahui sifat dan karakter dari masing-masing bahan tersebut, kita dapat mengetahui tingkat bahaya yang mungkin timbul jika terjadi kecelakaan, dan dapat meminimalisasi akan terjadinya bahaya kecelakaan.
B. Tujuan
1. Mengetahui sifat dan karakteristik masing-masing bahan kimia.
2. Mengetahui dan mengenal tingkat bahaya dari bahan kimia.
3. Mengetahui cara mencegah bahaya kecelakaan yang akan timbul dari bahan tersebut.
BAB III. DASAR TEORI
MSDS adalah kependekan dari material safety data sheet memuat informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya.
MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.
Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?. Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :
1. Mengetahui potensi bahan kimia
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3
Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia berada di dalam :
·
Bahan baku (starting material)

· Bahan produk utama
· Bahan produk samping
· Bahan untuk analisis
· Bahan buangan.
Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain:
1. Produsen bahan
2. Pihak pengangkut bahan
3. Penyimpan dan supplier bahan
4.
Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik)

5. Pengolah bahan buangan
Rincian isi MSDS antara lain :
1. Informasi umum
a) Tanggal pembuatan
b) Alamat produsen atau suplier
c) Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number
d) Nama kimia
e) Nama perdagangan dan sinonim
f) Nama kimia lainnya
g) Rumus struktur dan rumus kimia
h) Tanda bahaya bahan kimia
2. Informasi komponen berbahaya
a) Batas paparan tiap komponen
b) Komposisi
c) Persen berat
3. Informasi data sifat fisika
a) Titik didih
b) Tekanan uap
c) Kerapatan uap
d)
Titik beku atau titik leleh

e) Kerapatan cairan
f) Persen penguapan
g) Kelarutan
h) Penampakan fisik dan bau
4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan
a) Titik nyala
b) Batas kemampuan terbakar
c) Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan
d) Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan
e) Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman
f) Prosedur khusus untuk pemadaman
5.
Informasi data reaktivitas

a) Stabilitas bahan
b) Pengaturan lokasi penempatan bahan
c) Produk dekomposisi yang berbahaya
d) Produk polimerisasi yang berbahaya
6. Informasi tentang bahaya kesehatan
a) Efek terkena paparan yang berlebihan
b) Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan
c) Kontak pada mata
d) Kontak pada kulit
e) Terhirup pada pernafasan
7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah
a) Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah
b) Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c) Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium
d) Metoda pemusnahan limbah bahan kimia
8. Informasi perlindungan bahan kimia
a) Perlindungan respiratory
b) Ventilasi
c) Sarung tangan pelindung
d) Pelindung mata
e) Peralatan pelindung lainnya
f) Pengawasan perlindungan
9. Informasi penanganan awal khusus
a) Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan
b) Penanganan awal lainnya
10. Informasi Data transportasi
a) Nama dan jenis transportasi
b) Tanda kelas bahaya bahan
c) Tanda label
d) Tanda merk
e) Prosedur darurat akibat kecelakaan
f) Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.
Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun mengenai teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :
1. Dari buku literatur K3 di Perpustakaan atau instansi terkait
2. CDROM dari produsen bahan kimia
3.
Internet :

Strategi pengelolaan MSDS, yaitu :
1. Inventarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan
2. Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS
3. Modifikasi MSDS
4. Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDS
Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam bekerja agar :
1. Selalu merujuk MSDS (Material Safety Data Sheet)
2. Preparasi bahan dengan benar
3. Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat
4. Penggunaan pada takaran yang tepat
5. Pengelolaan buangan bahan secara bijaksana.
Contoh MSDS seperti ini :

BAB IV.
BAB V. PENGAMATAN
1. Tabel pengamatan bahan karsinogenik pada MSDS
No | Bahan | rumus kimia | Sifat bahaya | ||
Kesehatan | Kebakaran | Reaktivitas | |||
1 | Benzen | C6H6 | 2 | 3 | 0 |
2 | Metilen Klorida | CH2Cl2 | 2 | 1 | 0 |
3 | Hidrasin | (NH4)2 | 3 | 3 | 3 |
4 | Akrilonitril | C3H3N | 4 | 3 | 2 |
5 | Etilen Oksida | C2H4O | 3 | 4 | 0 |
6 | Anilin | C6H7N | 3 | 2 | 0 |
7 | Dimetil sulfat | C2H6O4S | 4 | 2 | 0 |
Grafik pengamatan

2. Tabel pengamatan bahan karsinogenik menurut tingkat bahaya pada kesehatan
No | Bahan | Rumus kimia | Tingkat bahaya |
1 | akrilonitril | C3H3N | 4 |
2 | dimetil sulfat | C2H6O4S | 4 |
3 | hidrasin | (NH4)2 | 3 |
4 | etilen oksida | C2H4O | 3 |
5 | anilin | C6H7N | 3 |
6 | benzen | C6H6 | 2 |
7 | metilen klorida | CH2Cl2 | 2 |
Grafik pengamatan

3. Tabel pengamatan bahan karsinogenik menurut tingkat bahaya mudah terbakar
No | Bahan | Rumus kimia | Tinkat bahaya |
1 | etilen oksida | C2H4O | 4 |
2 | benzen | C6H6 | 3 |
3 | hidrasin | (NH4)2 | 3 |
4 | akrilonitril | C3H3N | 3 |
5 | anilin | C6H7N | 2 |
6 | dimetil sulfat | C2H6O4S | 2 |
7 | metilen klorida | CH2Cl2 | 1 |
Grafik pengamatan

4. Tabel pengamatan bahan karsinogenik menurut tingkat reaktivitasnya
No. | Bahan | Rumus Kimia | Tinkat Reaktivitas |
1 | hidrasin | (NH4)2 | 3 |
2 | aklironitril | C3H3N | 2 |
3 | benzen | C6H6 | 0 |
4 | metil klorida | CH2Cl2 | 0 |
5 | etilen oksida | C2H4O | 0 |
6 | anilin | C6H7N | 0 |
7 | dimetil sulfat | C2H6O4S | 0 |
Grafik pengamatan

BAB VI. PEMBAHASAN
Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis. Karsinogen kimiawi yang pertama kali diidentifikasi adalah senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik.
Karsinogen Bahan Pemicu Kanker. Beberapa contoh dari bahan kimia yang kerjanya langsung memicu terjadinya kanker (Direct-Acting Carcinogenesis) adalah sebagai berikut:
1. Alkylating Agents
a) dimethyl sulfate,
b) B-Propiolactotte,
c) ethylmethane sulfonate (EMS).
2. Polycyclic dan Heterocyclic Aromatic Hydrocarbons
a) benz(a)anthracene,
b) benzo(a)pyrene,
c) dibenz(a,h)anthracerie.
3. Aromatic Amines
a) 2-Naphtylamine (p-naphthylanzine),
b) benzidine,
c) dimethylarninoazobenzene.
Dalam pembahasan ini, bahan kimia yang akan kami bahas diantaranya :
1. Benzene (Rumus Molekul: C6H6)
Bahan yang harus dihindari dari benzene ini adalah bahan kimia yang termasuk oksidator kuat seperti asam sulfat, asam nitrat, halogen karena itu akan sangat mudah terbakar. Toksibilitas : Paparan jangka pendek dapat menyebabkan berbagai efek, termasuk mual, muntah, pusing, narkosis, penurunan tekanan darah, depresi. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan efek ireversibel. Iritasi mata parah. Kulit dan iritasi pernafasan.
Keselamatan kerja ketika menggunakan bahan ini harus menggunakan kacamata, sarung tangan, juga ventilasi ruangan yang baik.
2. Metilen klorida (Rumus Molekul : CH2Cl2)
Wujud dan warna dari bahan kimia ini cairan tak berwarna. Stabilitasnya tidak kompatibel dengan logam alkali, aluminium, oksidator kuat. Toksikologi : Berbahaya jika tertelan atau terhirup, dapat membahayakan kontak dengan kulit karena mudah diserap melalui kulit juga menyebabkan sesak nafas.
Untuk penyimpanan , simpan dalam wadah tertutup rapat dan di tempat yang sejuk berventilasi baik.
3. Aniline (Rumus Molekul: C6H7N)
Wujud dan warna dari bahan kimia ini cairan tak berwarna . Stabilitasnya tidak kompatibel dengan oksidasi, basis agen, besi asam, dan garam-garam besi, seng, aluminium. Aniline ini peka terhadap cahaya dan mudah terbakar. Toksikologi : Beracun, Kemungkinan mutagen, Kemungkinan sensitizer, Mudah diserap melalui kulit.
Keselamatan kerja ketika menggunakan bahan ini harus menggunakan kacamata, sarung tangan, juga ventilasi ruangan yang baik. Penyimpanan : Simpan dalam wadah tahan cahaya dan di tempat yang sejuk berventilasi baik. Jaga agar wadah tertutup dan disegel sampai siap untuk digunakan. Hindari semua sumber yang mungkin dari pengapian (percikan atau api).
4. Hidrasin (Rumus Molekul : (NH4)2)
Tingkat bahaya pada kesehatan, yaitu :
a) Dapat mengakibatkan kanker.
b) Dapat bersifat racun jika terhirup.
c) Dapat mengakibatkan luka bakar.
d) Dapat menyebabkan kepekaan jika kontak dengan kulit.
Tingkat reaktivitas dari Hidrasin mempunyai tingkat reaktivitas yang tinggi. Pada pemanasan kuat, kisaran suhu 15 kelvin dibawah titik nyala dapat di anggap sebagai kritis. Dapat bereaksi hebat dengan zat pengoksidasi, asam, logam berat, logam alkali, alkalis, logam ringan, metallic chlorides, logam oxides, senyawa mercury, halogen, logam. Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan bahan organic. Dapat membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada pemanasan terus menerus.
Berdasarkan tingkat kemudahan terbakar, bahan ini sangat mudah terbakar, jadi jauhkan bahan ini dari sumber panas, percikan api, lidah api dan permukaan-permukaan yang panas.
5. Akrilonitril (Rumus Molekul : C3H3N)
Berdasarkan tingkat bahaya pada kesehatan, bahwa Akrilonitril merupakan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker, bersifat racun jika terhirup, terkena kulit, dan tertelan. Dapat mengiritasi sistem pernapasan dan kulit. Dapat menimbulkan cedera serius pada mata. Dapat menimbulkan sensitisasi pada kulit. Dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, kejang kejang, tidak sadarkan diri, agitasi, reaksi alergi dan batuk.
Berdasarkan tingkat kemudahan terbakar, bahan ini sangat mudah menyala. Dapat membentuk campuran mudah meledak dengan udara pada suhu kamar. Jauhkan dari sumber api, lidah api dan percikan api. Dapat menimbulkan uap menyala yang berbahaya pada kebakaran. Pada kejadian kebakaran aklironitril dapat berubah menjadi hidrogen sianida (asam hidrosianat) dan nitrogen oxides.
Berdasarkan tingkat reaktivitas, bahan ini dapat membentuk campuran mudah meledak dengan udara. Peka terhdap panas dan cahaya. Stabilisatornya adalah hydroquinone monomethyl ether. Dapat berisiko meledak jika bereaksi dengan alakali hydroxide, alkali tembaga, bromine, sodium amide, sodium hiroxide,okidator, pencetus polimerisasi, asam sulfat, ester, garam silver dan tembaga.
6. Etilen Oksida (Rumus Molekul: C2H4O)
Wujud dan warna dari bahan ini gas tak berwarna. Stabilitasnya stabil ketika terisolasi, tetapi bereaksi kuat dengan air, basa, oksidasi logam, asam, alkohol, logam alkali, amonia, logam kimia aktif dan garam-garamnya. Dan sangat mudah terbakar. Toksikologi : mutagen, reproduksi bahaya, beracun, iritasi parah, sensitizer, beracun jika terhirup, tertelan dan melalui kontak kulit.
Keselamatan kerja dengan menggunakan sarung tangan, juga ventilasi ruangan berkualitas tinggi. Hindari percikan dan segala bentuk pengapian.
7. Dimetil sulfat (Rumus Molekul : (CH3)2SO4)
Potensi terhadap Efek Kesehatan :
Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit (korosif, iritan), kontak mata (iritan), inhalasi. Dan berbahaya pula jika sampai tertelan. Dimetil sulfat dalam bentuk cair atau kabut semprotan dapat menghasilkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir.
Penyimpanan : Simpan dalam tempat tertutup dalam wadah kering dengan suhu yang sejuk. Jauhkan dari panas dan suhu tinggi.. Jauhkan dari sumber api.
Keselamatan kerja gunakan sarung tangan dan pelindung wajah. Pakai respirator yang sesuai bila ventilasi tidak memadai. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat
BAB VII.
BAB VIII. SIMPULAN
Karsinogen merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena akan menyebabkan penyakit kanker. Dari hasil praktikum mengenai Material Safety Data Sheet (MSDS) terhadap senyawa – senyawa yang di duga merupakan senyawa karsinogen diantaranya :
1. Benzene (C6H6)
2. Methilene Chloride (CH2Cl2)
3. Anilline (C6H7N)
4. Hidrasin ((NH4)2)
5. Akrilonitril (C3H3N)
6. Ethylene Oxide (C2H4O)
7. Dimethyl Sulphate ((CH3)2SO4)
8. Dll.
Dari 7 buah senyawa yang di duga merupakan senyawa karsinogen dapat di urutkan berdasarkat :
1. Tingkat bahaya pada kesehatan
a) Tertinggi (akrilonitril dan dimetil sulfat).
b) Terendah (metilen klorida dan benzena).
2. Tingkat bahaya mudah terbakar
a) Tertinggi (etilen oksida).
b) Terendah (metlen klorida).
3. Tingkat reaktivitas
a) Tertinggi (hidrasin)
b) Teredah (hampir semua senyawa yang di peroleh merupakan senyawa yg tingkat reaktifnya rendah)
artikel yang bermanfaat. jangan lupa kunjungi web kami untuk menunjang k3 anda www.sepatusafetyonline.com
BalasHapusHow the slots work - Dr.MCD
BalasHapusThe slots are 태백 출장샵 available on the 과천 출장샵 desktop 상주 출장샵 version of a desktop client, so 토토 사이트 it is possible to play the slots directly in your browser. 춘천 출장마사지 It's also possible to